Makassar - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar menggelar kegiatan Dialog dan Pembinaan Kesektamaan yang dipimpin oleh Kepala Badan POM RI, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D., dan dihadiri oleh Sekretaris Utama Badan POM, Irjen Pol. Dr. Jayadi, SIK., MH. Turut hadir dalam kigiatan ini Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Mohamad Kashuri, S.Si., Apt., M.Farm., Deputi Bidang Penindakan, Irjen Pol. Tubagus Ade Hidayat, SIK., M.Sos., dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Dr. Irwansyah, S.IP., M.Si. Serta turut mendampingi Kepala BBPOM di Makassar, Dra. Hariani, Apt. Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan langkah strategis dalam meningkatkan kinerja dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama pemerintah daerah. Kamis (30/01/2025).
Dalam sambutannya, Sekretaris Utama Badan POM menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pendampingan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Ia juga menyoroti perlunya publikasi kinerja yang jelas dan efektif, serta komunikasi yang baik terkait kewenangan antara pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Sekretaris Utama menegaskan bahwa keterbatasan sumber daya manusia (SDM) seharusnya tidak menjadi penghalang dalam menjalankan tugas dan fungsi BBPOM di Makassar. Ia mengusulkan pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) untuk meningkatkan kapasitas pegawai. Selain itu, roadmap lima tahun ke depan akan mencakup penambahan UPT baru, terutama di Makassar, sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat terhadap Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan pengembangan UMKM.
Dalam arahan Kepala Badan, dijelaskan bahwa Badan POM harus berupaya meningkatkan reputasi dengan mencapai maturitas level tertinggi. Badan POM juga berambisi untuk menjadi WHO Listed Authority dengan memenuhi sembilan indikator yang ditetapkan, sehingga dapat menjadi regulator kelas dunia.
Kepala Badan menargetkan dalam lima tahun ke depan, Badan POM akan mendukung sekitar empat juta UMKM yang terkait dengan produk obat dan makanan. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dan meningkatkan layanan kepada masyarakat demi menjaga keamanan dan mutu produk.
Kegiatan Dialog dan Pembinaan Kesektamaan yang digelar oleh BBPOM Makassar diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara Badan POM dan pemerintah daerah, serta meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengawasan obat dan makanan. Dengan langkah strategis yang telah dirumuskan, termasuk pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan serta penambahan Unit Pelaksana Teknis, Badan POM berkomitmen untuk menghadapi tantangan ke depan dan mendukung pertumbuhan UMKM. Target untuk mencapai reputasi sebagai regulator kelas dunia dan memberikan dukungan kepada empat juta UMKM dalam lima tahun ke depan menunjukkan tekad Badan POM untuk menjaga keamanan dan mutu produk demi kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan kinerja dan kolaborasi yang lebih baik akan tercapai, membawa manfaat nyata bagi ekonomi lokal dan kesehatan masyarakat.